Kerja Sama dengan BNPB dan DFAT Australia
Program kerja sama "Siap Siaga Megathrust Mentawai" adalah inisiatif selama 7 bulan dari Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas, dengan total anggaran Rp 820.562.500, yang berfokus pada peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana gempa bumi megathrust dan tsunami di Sumatera Barat, khususnya di Kota Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Program ini bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan komprehensif melalui kajian literatur dan diskusi pakar, meningkatkan kapasitas akademik dan profesional mahasiswa Magister Manajemen Bencana Universitas Andalas sebagai asisten peneliti, dan menyusun rekomendasi kebijakan yang inklusif untuk perbaikan sistem peringatan dini dan strategi kesiapsiagaan masyarakat. Kegiatan utama meliputi penyusunan buku tentang megathrust, diskusi pakar, survei dan wawancara, pemodelan risiko, serta penyelenggaraan Konferensi Internasional dalam Manajemen dan Mitigasi Bencana (ICDMM). Program ini juga menekankan inklusivitas dengan melibatkan perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya dalam setiap tahapan , dan berupaya mencapai keberlanjutan melalui integrasi dengan lembaga nasional dan internasional, pelibatan komunitas, serta pemanfaatan teknologi digital.
Kerja Sama dengan Pegadaian
Program kerja sama "Pemberdayaan Masyarakat dalam Kesiapsiagaan Mandiri Menghadapi Ancaman Gempa Megathrust Mentawai dan Tsunami di Kota Padang" merupakan inisiatif yang diusulkan oleh Pusat Studi Bencana dan Magister Manajemen Bencana Universitas Andalas kepada Pegadaian. Program berdurasi maksimum 6 bulan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir Kota Padang secara mandiri dalam menghadapi ancaman gempa megathrust dan tsunami, mengingat rendahnya kesiapan saat ini akibat keraguan akan sistem peringatan dini yang ada, minimnya kesadaran, serta kurangnya fasilitas evakuasi yang cepat diakses. Program ini akan membangun sistem deteksi tsunami yang murah dan mandiri, mengembangkan desain
shelter mandiri berbasis masjid, dan melatih masyarakat dalam sistem peringatan dini serta evakuasi mandiri berbasis komunitas. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat di kelurahan tepi pantai, RT/RW yang bertanggung jawab dalam kesiapsiagaan bencana, dan kelompok siaga bencana. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program ini diperkirakan sebesar Rp 500.000.000.
Kerja Sama dengan BALITBANGDA Provinsi Sumatera Barat
Program penelitian "Optimalisasi Jalur dan Bangunan Evakuasi Vertikal untuk Mitigasi Tsunami Akibat Gempa Megathrust di Sumatera Barat 2025" adalah inisiatif dari Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Barat yang berfokus pada Kota Pariaman. Program ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan, preferensi masyarakat, dan kelayakan infrastruktur evakuasi vertikal yang ada, serta merumuskan konsep desain prototipe rumah ibadah sebagai tempat evakuasi vertikal, dan menyusun strategi kebijakan mitigasi struktural yang terintegrasi. Sumatera Barat sangat rentan terhadap gempa megathrust dan tsunami karena terletak di zona subduksi aktif , dengan perkiraan waktu kedatangan tsunami yang singkat (20-30 menit). Penelitian ini akan menggunakan pendekatan campuran (kuantitatif dan kualitatif) dengan lokasi studi di zona merah tsunami Kota Pariaman, yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan keterbatasan akses evakuasi horizontal. Keluaran yang diharapkan mencakup laporan akhir dengan peta landaan dan kebutuhan tempat evakuasi, preferensi masyarakat, peta jalur dan bangunan rumah ibadah potensial, desain prototipe masjid sebagai shelter, rekomendasi optimalisasi evakuasi vertikal, ringkasan kebijakan, dan publikasi ilmiah. Proyek ini juga akan mengkaji peran teknologi digital, aksesibilitas untuk kelompok rentan, dan prioritas pembangunan shelter baru
Kerja Sama dengan Human Inisiatif
Kegiatan kerja sama pengabdian masyarakat unggulan ini bertajuk "Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Penanganan Stunting di Kec. Pauh, Kota Padang". Tim pengusul berasal dari Universitas Andalas, khususnya Pusat Studi Bencana (PSB) dan Magister Manajemen Bencana (MMB) Sekolah Pascasarjana. Dalam kegiatan ini, Human Initiative berperan sebagai salah satu mitra strategis. Bersama Puskesmas Pauh dan Yayasan Baitul Maal BRILian, Human Initiative berkontribusi dalam upaya penanganan stunting di Kecamatan Pauh. Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan pertumbuhan fisik anak, dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Metode yang digunakan meliputi edukasi gizi dan pemberian makanan bergizi, serta mendorong praktik pemberian ASI eksklusif. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang efektif untuk mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut.