
Sejarah Pusat Studi Bencana Universitas Andalas
Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Andalas didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumatera Barat dalam menghadapi bencana. Secara resmi, PSB didirikan pada Januari 2007 melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Andalas No. 64/XIII/A/UNAND-2007.
Sebelum pendirian formalnya, gagasan untuk membentuk pusat studi ini telah ada dan banyak kegiatan terkait bencana telah dilaksanakan oleh inisiatif dosen-dosen Fakultas Teknik, khususnya dari Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas. Beberapa kelompok yang berperan aktif sebelum PSB resmi berdiri antara lain:.
Kelompok Studi Gempa Bumi dan Tsunami: Kelompok ini bertanggung jawab untuk menjelaskan secara akademis potensi bahaya gempa bumi dan tsunami di Sumatera Barat, bahkan pernah menerbitkan buku saku tentang topik ini yang didistribusikan secara gratis dengan dukungan sponsor.
KOGAMI (Komunitas Siap Tsunami): Komunitas ini melakukan survei elevasi di Padang berdasarkan analisis para ahli (Prof. Kerry Sieh dan Dr. Danny Hilman Natawidjaya) mengenai potensi genangan tsunami. Hasil survei ini menghasilkan zona elevasi (merah, kuning, hijau) dan peta evakuasi yang dilengkapi rute serta bangunan bertingkat sebagai tempat evakuasi. KOGAMI juga aktif dalam edukasi di sekolah, lokakarya komunitas, dan simulasi evakuasi untuk mengembangkan kesiapsiagaan masyarakat.
Klinik Konstruksi Sumatera Barat: Didirikan untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-gempa bumi 6 Maret 2007 di Sumatera Barat, beranggotakan universitas dan asosiasi terkait konstruksi, serta dikoordinasikan oleh Universitas Andalas. Kegiatan utamanya meliputi verifikasi tingkat kerusakan dan fasilitasi rekonstruksi.
Pendirian PSB didasarkan pada visi untuk menyinergikan seluruh sumber daya potensial di Universitas Andalas guna membantu masyarakat Sumatera Barat dalam menghadapi bencana secara terpadu. Sejak didirikan, PSB telah berperan aktif dalam penelitian, pendidikan, pelatihan, dan konsultasi terkait bencana. Kemitraan strategis juga telah terjalin dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional, seperti LIPI, BPPT, ARTE TV Jerman, LAPAN, Waseda University (Jepang), MercyCorps Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada, untuk mengintegrasikan sistem peringatan dini dengan kesiapsiagaan komunitas.
Sebagai Pusat Unggulan IPTEK Perguruan Tinggi (PUI-PT), PSB terus berupaya meningkatkan ekosistem riset dan inovasinya untuk mencapai riset ilmiah bertaraf nasional dan internasional, serta menghasilkan produk inovasi yang berbasis kebutuhan mitigasi bencana. PSB berfokus pada tema riset Mitigasi Bencana dan Kajian Megathrust.