Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Andalas memiliki pengalaman luas dalam melakukan asesmen dan evaluasi kelayakan struktur bangunan. PSB menyediakan layanan komprehensif untuk menganalisis kekuatan dan kondisi eksisting struktur, serta merekomendasikan perbaikan atau perkuatan yang diperlukan.
Metode Asesmen dan Peralatan yang Digunakan
Dalam melakukan asesmen, PSB menggunakan berbagai metode dan peralatan untuk mendapatkan data yang akurat mengenai kondisi material dan struktur bangunan:
-
Hammer Test: Ini adalah metode pengujian non-destruktif (pengujian tanpa merusak) yang digunakan untuk menguji kekuatan beton pada bangunan. Dengan alat rebound hammer, dapat memperkirakan kuat tekan beton di lapangan dan menilai keseragaman beton. Penting untuk dicatat bahwa pengujian ini tidak dapat digunakan sebagai dasar tunggal untuk penerimaan atau penolakan beton karena ketidakpastian dalam perkiraan kekuatan.
-
Ferroscan: Alat ini digunakan untuk pengecekan tulangan beton. Kami menggunakannya untuk mendeteksi jumlah tulangan longitudinal/memanjang dan jarak tulangan sengkang yang terpasang pada elemen struktur seperti kolom dan balok.
Lingkup Kegiatan Asesmen
Kegiatan asesmen kelayakan struktur yang kami lakukan mengikuti serangkaian tahapan yang sistematis untuk memastikan hasil yang komprehensif dan akurat:
-
Kegiatan Persiapan
Tahap awal ini sangat krusial dalam proses asesmen, pada tahap ini dilakukan survei mendalam ke lokasi pembangunan gedung atau kondisi eksisting bangunan untuk mendapatkan gambaran awal. Pada tahap ini juga dilakukan pengecekan awal terhadap mutu beton dan jumlah tulangan baja pada elemen struktur, serta pengukuran dimensi elemen struktur eksisting yang terpasang di lapangan. -
Evaluasi Kondisi Eksisting
Kegiatan ini berfokus pada pemahaman menyeluruh tentang kondisi bangunan saat ini. Tim ahli PSB melakukan pengamatan secara visual pada sejumlah titik bangunan untuk mengidentifikasi potensi kerusakan atau masalah. Hasil pengamatan ini kemudian menjadi dasar untuk analisis kekuatan struktur gedung lebih lanjut. -
Identifikasi Mutu Material
Tahap ini meliputi pemeriksaan detail terhadap material bangunan:-
Pemeriksaan Geometris dengan melakukan pengukuran elemen-elemen struktur gedung yang ada di lapangan. Ini penting untuk membandingkan dimensi aktual dengan rencana awal atau standar yang berlaku.
-
Pengujian Non-Destruktif Identifikasi Mutu Beton Terpasang Untuk menentukan mutu beton yang sudah terpasang, kami menggunakan metode pengujian non-destruktif seperti hammer test yang berpedoman pada spesifikasi bangunan. Data ini esensial untuk menilai kekuatan material beton.
-
-
Analisis Kapasitas Struktur
Setelah semua data lapangan dan material terkumpul, kami melakukan pemodelan struktur bangunan dengan bantuan program komputer. Dengan simulasi ini, kami dapat mengetahui kapasitas masing-masing elemen struktur seperti balok, kolom, dan pondasi. Analisis ini juga memungkinkan kami untuk mengetahui keandalan struktur terhadap berbagai beban yang diterima, termasuk berat sendiri, beban akibat aktivitas dalam gedung (beban hidup), dan terutama beban akibat gempa sesuai standar bangunan terbaru (SNI 1726:2019, SNI 1727:2020, SNI 2847:2019). -
Rekomendasi Metode Perbaikan dan Perkuatan
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan lapangan (data primer), data sekunder, serta hasil analisis struktur, jika ditemukan bahwa kapasitas struktur eksisting tidak mencukupi, kami akan merekomendasikan metode perbaikan dan perkuatan struktur. Tujuannya adalah untuk memastikan kondisi struktur memenuhi standar peraturan bangunan terbaru dan aman untuk digunakan sesuai fungsi yang direncanakan. Contoh rekomendasi perkuatan yang sering kami ajukan adalah dengan menggunakan FRP (Fiber Reinforced Polymer). -
Pelaporan
Hasil dari seluruh kegiatan asesmen ini akan disampaikan dalam bentuk dokumen laporan teknis (audit building) yang komprehensif. Laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar bagi pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan terkait keberlanjutan atau penggunaan bangunan.
Contoh Pengalaman
Salah satu proyek asesmen yang telah diselesaikan adalah Laporan Asesmen Kelayakan Bangunan Gedung Belakang Kantor Gubernur. Dalam proyek ini, kami mengidentifikasi berbagai masalah struktural seperti keretakan pada pelat lantai dan balok , segregasi beton yang parah , serta kurangnya selimut beton yang menyebabkan penulangan menonjol. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun kapasitas lentur kolom dan daya dukung pondasi masih memadai , balok anak, balok induk (geser), dan pelat lantai memerlukan perkuatan. Kami juga merekomendasikan pembongkaran dan penggantian tangga eksisting dengan struktur baja karena kondisinya tidak aman. Proyek ini menunjukkan bahwa tim ahli LPPM Universitas Andalas (yang berafiliasi dengan PSB Unand) memiliki pengalaman dan keahlian dalam melakukan asesmen dan memberikan solusi perkuatan yang efektif. PSB Unand berkomitmen untuk memberikan solusi yang teruji dan terpercaya dalam menjaga keamanan dan kelayakan struktur bangunan Anda. PSB Unand berkomitmen untuk memberikan solusi yang teruji dan terpercaya dalam menjaga keamanan dan kelayakan struktur bangunan.