Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Andalas menyampaikan kembali peringatan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Sumatera, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa saat ini terpantau perkembangan Meso Siklon Konvektif Kompleks (Mesoscale Convective Complex/MCC) di Samudra Hindia barat Sumatra. Sistem atmosfer berskala besar ini dikenal mampu menghasilkan hujan ekstrem dengan durasi panjang, disertai angin kencang dan potensi hujan es. Kondisi tersebut meningkatkan risiko banjir dan longsor susulan terutama di wilayah Aceh, Mandailing Natal (Sumut), serta sebagian besar kawasan di Sumatera Barat yang saat ini masih dalam fase pemulihan banjir-longsor.
Meski Siklon Tropis Senyar yang sebelumnya memicu banjir besar di Aceh dan Sumut telah melemah, BMKG menegaskan bahwa dinamika atmosfer akibat MCC dapat terus memicu hujan sangat lebat dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini membuat potensi bencana lanjutan tetap tinggi, terutama di daerah dengan topografi curam, bantaran sungai, serta kawasan pemukiman rentan.
Di Sumatera Barat, beberapa daerah dengan tingkat kerentanan tinggi seperti Pesisir Selatan, Solok Selatan, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman diminta meningkatkan kewaspadaan. Banjir bandang, longsor, runtuhan tebing, hingga luapan sungai berpotensi terjadi apabila hujan ekstrem turun secara terus-menerus.
BMKG mengimbau masyarakat untuk:
-
Menghindari aktivitas di kawasan perbukitan, tebing rawan longsor, dan aliran sungai saat hujan intensitas tinggi terjadi.
-
Memantau informasi peringatan dini dari BMKG dan BPBD.
-
Meningkatkan kesiapsiagaan keluarga, termasuk menyiapkan tas siaga bencana dan rute evakuasi.
-
Segera melapor kepada perangkat nagari atau BPBD jika menemukan retakan tanah, air keruh dari tebing, atau tanda-tanda longsor.
PSB Universitas Andalas Siap Mendukung Penguatan Kesiapsiagaan Masyarakat
Sebagai lembaga yang bergerak di bidang kebencanaan, PSB Universitas Andalas terus mendorong peningkatan kewaspadaan masyarakat dan pemerintah daerah melalui edukasi, pendampingan, serta program PKM kebencanaan di berbagai wilayah Sumatera Barat.
PSB Unand juga mengajak seluruh stakeholder kebencanaan BPBD, pemerintah nagari, LSM, dunia usaha (CSR), relawan, dan perguruan tinggi—untuk berkolaborasi dalam upaya:
-
Peningkatan kapasitas masyarakat menghadapi cuaca ekstrem
-
Penguatan sistem peringatan dini banjir dan longsor
-
Pemetaan wilayah rawan dan jalur evakuasi
-
Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana
Kerja sama lintas lembaga menjadi kunci untuk meminimalkan dampak bencana lanjutan yang dapat muncul akibat cuaca ekstrem di kawasan Sumatera.
