Bangunan SMA Adabiah 1 Padang merupakan bangunan gedung fasilitas pendidikan dua lantai yang dibangun pada tahun 2010. Dalam beberapa tahun terakhir bangunan ini mengalami kerusakan signifikan pada beberapa ruang kelas pada lantai 1 dan 2. Agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan (resiko), perlu dilakukan penilaian kelayakan (asesmen) Bangunan Gedung dan rekomendasi dari tim ahli di bidang terkait.
Untuk pekerjaan pemeriksaan awal kelayakan bangunan Gedung SMA Adabiah ini, pihak Yayasan Adabiah meminta bantuan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Andalas (LPPM UNAND) untuk melakukan pekerjaan ini.
Tim ahli PSB, LPPM Unand telah melakukan survei lapangan secara langsung ke lokasi Bangunan Sekolah SMA 1 Adabiah Padang pada tanggal 29 Juli 2024. Kegiatan dilanjutkan dengan pengamatan secara visual di sejumlah titik terjadinya kerusakan bangunan. Selanjutnya dilakukan pengujian mutu beton, pengukuran dan pengecekan tulangan terpasang untuk pengambilan data bangunan eksisting, serta analisis terhadap hasil pengamatan dan pengukuran bangunan untuk pemberian rekomendasi tindak lanjut terhadap bangunan yang mengalami kerusakan tersebut.
Berdasarkan hasil asesmen Bangunan SMA 1 Padang, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
- Pada elemen struktur kolom, teramati secara visual tidak adanya kerusakan baik berupa keretakan maupun kerusakan lainnya
- Elemen balok pada ruang kelas yang ditinjau pada lantai 2 bangunan, teramati banyaknya keretakan struktur pada bagian bawah balok. Selain itu, ditemukan dimensi balok bangunan eksisting berukuran 54 x 30 cm, dimana ukuran tinggi balok bangunan eksisting tersebut tidak sesuai berdasarkan peraturan SNI bangunan beton bertulang (SNI 2847:2019), yaitu tinggi balok minimum seharusnya 56,25 cm.
- Untuk pelat lantai, teramati adanya retak struktur dengan intensitas (lebar retak) sedang sebesar 1-2 mm dan mulai terlihat beton spalling (terlepas) pada bagian-bagian yang tertekan.
- Pada dinding, teramati adanya retakan pada dinding lantai 1 pada ruang kelas yang ditinjau dengan intensitas (lebar retak) sedang yaitu 1-2 mm, sedangkan dinding pada lantai 2 retakan terjadi pada dilatasi kolom dan balok (dilatasi).
- Mutu betonnya secara umum diatas 21 MPa, kecuali pada bagian-bagian balok dan pelat lantai yang mengalami keretakan (Mutu beton dibawah 21 MPa).
- Secara umum pada bangunan gedung yang ditinjau, terdapat kerusakan/keretakan signifikan pada 4 kelas (2 kelas berada di lantai 2 dan 2 kelas berada di lantai 1) tidak layak digunakan untuk aktifitas belajar mengajar atau fasilitas pendidikan lainnya. Sedangkan beberapa ruangan lainnya mengalami kerusakan ringan sampai sedang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan (Asesmen) bangunan, direkomendasikan untuk:
- Melakukan evaluasi kelayakan struktur secara menyeluruh dengan melakukan analisis struktur bangunan untuk mengetahui kapasitas bangunan kondisi eksisting serta penyebab kerusakan pada struktur bangunan.
- Melakukan perbaikan dan perkuatan struktur berdasarkan hasil kajian poin 1
- Tidak menggunakan gedung tersebut terutama ruangan yang mengalami kerusakan signifikan
Bangunan Eksisting SMA 1 Adabiah yang mengalami kerusakan
Survei dan pengambilan data bangunan Eksisting SMA 1 Adabiah