Bangunan Gedung Belakang Kantor Gubernur mulai dibangun pada tahun 2012 dan pelaksanaan pekerjaan struktur telah selesai tahun 2018. Untuk itu, perlu dilakukan Asesmen kelayakan struktur bangunan kondisi eksisting ini sebelum dilanjutkan ke pekerjaan finishing dan digunakan sesuai dengan fungsi kantor yang direncanakan.
Untuk Pekerjaan Asesmen kondisi struktur eksisting Gedung Belakang Kantor Gubernur ini, pihak owner mempercayakan kepada Tim LPPM Universitas Andalas untuk melakukan Asesmen.
Tim ahli LPPM Unand telah melakukan survei lapangan dan melihat kondisi eksisting gedung, serta melakukan pengamatan secara visual pada sejumlah titik bangunan. Disamping pengambilan data tersebut, Tim juga melakukan analisis struktur bangunan serta memberikan rekomendasi perbaikan dan perkuatan terhadap pembangunan bangunan tersebut.Maksud dari pekerjaan audit building pembangunan gedung kantor Bank BRI Payakumbuh ini adalah melakukan identifikasi perbandingan antara desain perencanaan dengan kondisi eksisting yang terpasang dilapangan, analisis terhadap kekuatan struktur gedung, dan rekomendasi perbaikan/ perkuatan struktur bangunan tersebut.
Maksud dari pekerjaan Asesmen kondisi eksisting struktur Gedung Belakang Kantor Gubernur ini adalah melakukan analisis terhadap kekuatan struktur gedung, dan rekomendasi perbaikan/perkuatan struktur bangunan tersebut.
Tujuan dari Pekerjaan Asesmen kondisi struktur eksisting Gedung Belakang Kantor Gubernur ini adalah :
- Mendapatkan data secara detail kondisi eksisting Gedung Belakang Kantor Gubernur.
- Melakukan analisis struktur eksisting sesuai dengan peraturan bangunan (SNI) terbaru.
- Memberikan kesimpulan tentang kelayakan struktur bangunan dan rekomendasi metoda perbaikan/perkuatan jika diperlukan.
Berdasarkan hasil survei lapangan dan evaluasi kondisi eksisting Gedung Belakang Kantor Gubernur, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
- Pada beberapa elemen struktur bangunan balok dan pelat lantai, ditemukan banyak terjadinya segregasi beton serta tidak adanya selimut beton pada bagian bawah elemen struktur tersebut, yang menyebabkan terjadinya korosi pada tulangan (besi) beton.
- Terdapat keretakan pada balok terutama balok anak dan pelat lantai dan banyak tulangan beton yang menonjol karena kurangnya selimut beton ketika pelaksanaan.
- Berdasarkan hasil pengujian mutu material, didapatkan mutu beton rata-rata terendah hasil hammer test adalah sebesar 260,8 kg/cm2.
- Analisis struktur dengan menggunakan mutu beton hasil hammer test diperoleh hasil sebagai berikut:
- Kapasitas lentur balok lebih besar dari beban luar yang bekerja sehingga balok masih mampu memikul beban yang bekerja kecuali pada balok anak, dimana kapasitas lentur baloknya lebih kecil dari beban luar yang bekerja sehingga balok tersebut perlu diperkuat.
- Kapasitas geser balok utama lebih kecil dari beban yang bekerja.
- Gaya luar kombinasi lentur dan aksial pada kolom masih lebih kecil dari kapasitas kombinasi lentur aksial kolom (diagram interaksi)
- Kapasitas geser kolom lebih besar dari gaya geser yang bekerja.
- Kolom direncanakan tanpa ikat silang/sengkang pengekang yang memadai sesuai SNI 2847 2019 dan hanya memasang 1 buah ikat silang.
- Kapasitas lentur pelat lantai lebih kecil dari tulangan yang bekerja, dalam hal ini disimpulkan bahwa pelat lantai tidak aman.
- Kapasitas daya dukung pondasi tiang masih lebih besar dari gaya luar yang bekerja dengan faktor keamanan pada kondisi statis terkecil adalah SF = 2.77 dan untuk kondisi dinamis SF= 2.67