Bangunan Minangkabau International Convention Center (MICC) yang dibangun pada tahun 2012, karena berbagai hal pembangunannya terhenti dan tidak dilanjutkan. Saat ini Pemilik bangunan (Owner) dari MICC akan melanjutkan pembanguan yang sempat terhenti, namun kondisi bangunan eksisting cukup mengkhawatirkan untuk dilanjutkan. Untuk itu perlu dilakukan Assesment dari bangunan eksisting sebelum bangunan ini dilanjutkan pembangunannya.
Untuk Pekerjaan Assessment Kelayakan Struktur gedung MICC ini, pihak owner mempercayakan kepada Tim ahli LPPM Universitas Andalas (Unand). Tim telah melakukan survei lapangan dan melihat kondisi eksisting gedung, yang melakukan pengamatan secara visual pada sejumlah titik bangunan. Disamping pengambilan data tersebut, Tim juga telah mempelajari gambar pra disain bangunan tersebut yang buat oleh PT. Prapanca Engineering.
Berdasarkan hasil survei lapangan dan evaluasi kondisi eksisting bangunan (MICC) di temukan bahwa Rangka baja eksisting, terutama rangka kuda-kuda banyak yang mengalami tekuk/buckling, terutama rangka pada As 7, As.8, As.9 dan As.10. Rangka pengaku antar kuda-kuda eksisting yang terpasang/kondisi eksisting (baja Siku 2x50.50.5) terlalu kecil dimensinya sehingga tidak mampu menahan beban rencana. Lantai dasar eksisting yang sudah dicor beton mengalami penurunan, hal ini karena lantai dicor langsung diatas tanah lunak tanpa didahului dengan treatment atau perkuatan. Sehingga direkomendasikan agar Rangka baja eksisting yang mengalami tekuk/buckling harus diganti dengan yang baru. Untuk rangka pengaku antar kuda-kuda yang terpasang yang tidak cukup dimensinya harus diganti dengan yang lebih besar, minimal dengan dimensi yang sama dengan kuda-kuda utama. Harus dilakukan penambahan balok anak pada balok lantai untuk menyebarkan beban pada struktur balok yang terpasang. Lantai yang sudah amblas harus dibongkar. Semua Lantai dasar bangunan tidak langsung dicor diatas tanah, tetapi dibuat elevated dengan tumpuan menggunakan pondasi tiang. Untuk mengurangi beban pada struktur bangunan, pembangunan lanjutan harus menggunakan bata ringan untuk material dindingnya. Untuk menghindari gangguan beban pada struktur terpasang, maka Struktur Penahan Partisi Aula harus dibuat terpisah dari struktur utama.